|
Home |
About |
Contact |
Online: 1 | Di Lihat: 2 | Total: 146106
|
Selain daging sapi dan daging ayam, daging babi adalah daging yang sering dikonsumsi manusia. Selain rasanya lezat, daging babi memiliki tekstur khas.
Belakangan, temuan medis menyatakan daging babi lebih rentan terkontaminasi bakteri dan virus dibanding daging lainnya. Situs healthmeup.com merangkum beberapa risiko mengonsumsi daging babi dalam jangka panjang apabila tidak hati-hati dalam mengolahnya.Misalnya temuan bahwa daging babi berisiko tinggi membawa parasit dan virus seperti hepatitis E, cacing pita Taenia solius, virus Nipah, dan virus Menangle yang mampu menyebabkan masalah kesehatan serius. Cacing pita termasuk yang sering memicu penyakit. Infeksi akibat cacing pita dalam tubuh disebut cysticercosis. Diperkirakan ada 50 juta manusia mengalami problem kesehatan akibat cacing pita di dunia.
Empat peristiwa dikumpulkan oleh merdeka.com berikut terjadi di beberapa negara. Penyakit yang diderita orang-orang ini karena tidak hati-hati mengonsumsi babi ini sangat menyeramkan. Beberapa nyaris kehilangan nyawanya karena cacing menggerogoti tubuh mereka.Seperti apa detail kasusnya? Simak rangkumannya berikut:
1. Pemuda China digerogoti cacing pita akibat minum darah babi
Pada 18 februari 2014 seorang pria muda asal China dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami beberapa gejala aneh pada tubuhnya. Pria tersebut merasa tubuhnya sangat lemah, pusing, dan kemampuan penglihatan yang berangsur-angsur hilang.Setelah dilakukan scan CT pada otak pria tersebut, paramedis menemukan adanya 19 parasit di dalamnya. Parasit tersebut diketahui adalah taenia solium, salah satu jenis cacing pita yang bisa masuk ke tubuh manusia setelah mereka mengonsumsi babi dengan cara memasak yang tak benar. Jenis cacing pita ini bisa ditemukan dalam darah dan daging babi.
Pria muda tersebut diketahui memiliki kegemaran untuk makan darah babi segar yang dibuat menjadi sup bernama tian tang xue, seperti dilansir oleh Record China dalam Rocket News (26/02/2014). Larva cacing pita yang ada dalam darah babi segar tampaknya masuk ke aliran darah pria tersebut dan berakhir di otak. Keadaan semacam ini sebenarnya tak berbahaya jika segera didiagnosis dan dirawat.2. Cacing pita mendekam 4 tahun di kepala pria Inggris
Seekor cacing pita berukuran panjang satu sentimeter mendekam di dalam otak seorang pria di Inggris selama empat tahun. Cacing itu diketahui berjalan sejauh lima sentimeter dari otak sebelah kanan ke otak sebelah kiri.Dokter bedah di Rumah Sakit Addenbroke di Kota Cambridge akhirnya mengeluarkan cacing itu. Kasus ini adalah yang pertama kali terjadi di Inggris, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (21/11).
Menurut dokter, cacing di dalam otak itu bisa menimbulkan hilangnya ingatan, sakit kepala, dan sejumlah penyakit lain. Cacing dengan nama latin Spirometra erinaceieuropei itu berasal dari Timur Jauh dan termasuk langka. Tercatat baru ada 300 kasus terkait cacing itu di seluruh dunia sejak 1953.Cacing yang berada di dalam otak pria itu kemungkinan masuk lewat makanan yang dikonsumsi pria itu, diduga kuat dari konsumsi babi yang dimasak kurang matang.
3. Cacing bentuk kista di otak akibat konsumsi babi
Suki-Jane Taylor, 42 tahun, diketahui menderita neurosysticercosis, penyakit yang disebabkan serangan cacing pita pada sistem saraf. Diketahui bahwa Taylor terinfeksi cacing pita pada daging babi pada 2009.Akibat serangan cacing pita pada otaknya, saat ini Taylor mengalami beberapa penyakit seperi epilespi, gangguan penglihatan, dan gangguan keseimbangan.
Kerusakan pada sistem saraf mulai terjadi setelah Taylor secara tak sengaja menelan telur cacing pita dan larva dari daging babi. Otak dan larva ini kemudian dibawa ke otak. Di sana mereka membentuk kista. Ketika cacing pita akan mati, mereka menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah dan jaringan di otak.Taylor segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi untuk menghilangkan kista yang ada dalam otaknya.
"Mereka langsung mengeluarkannya dari otakku. Kista itu terbentuk tepat di atas tulang belakang, di bagian belakang otakku," jelas Taylor, seperti dilansir oleh Nine MSN (21/09).Saat ini Taylor tak bisa lagi mengenali rasa dan bau, serta sering mengalami depresi serta epilepsi akibat penyakit ini.
4. Mahasiswa AS otaknya digerogoti cacing diduga akibat konsumsi babi
Seorang pelajar nyaris meregang nyawa, lantaran segerombol cacing bersarang di kepalanya. Cacing tersebut membentuk kista dalam otak pelajar asal California, Amerika Serikat ini.Luis Ortiz, mengalami gejala awal pusing dan migrain, sebelum akhirnya tidak meminta sang ibu membawanya ke rumah sakit. Situasi makin parah setelah kesadarannya menurun lalu pingsan.
Dokter lantas dikejutkan hasil CT Scan menunjukkan segerombol cacing pita telah membentuk kista di otaknya, yang membuat aliran darah beku, menurut keterangan dokter bedah saraf Soren Singel.Dokter dari Pusat Medis Napa Valley bertindak cepat dengan mengambil langkah operasi terhadap pemuda berusia 26 tahun ini. Beruntung dalam 30 menit paling kritis, dokter dapat menyelamatkannya dari kematian. Seandainya terlambat dioperasi, dipastikan Ortiz akan meninggal.
"Cacing-caing tersebut masih hidup dan menggeliat saat kami coba angkat," ujar Singel seperti dikutip Huffington Post, Kamis (5/11).Ortiz yang siuman pasca operasi begitu terkejut, lantaran diperlihatkan cacing yang hampir saja mengambil nyawanya. "Mereka keluar dari kepala saya? Bagaimana bisa," kata Ortiz tak percaya.
Kini Ortiz harus menunda perkuliahannya dahulu guna memulihkan kesehatan dan daya ingatannya.
Pilihan Kategori |
Seputar Islam
» Berita Riau
» Teknologi
» Politik
» Olah Raga
» Kisah Inspiratif
» Peristiwa
» Tips Dan Trik
» Tutorial
» Tahukah Anda?
» Motivasi
» Cerpen
» Puisi
» Cerita Haru
» Humor
» |